MAKASSAR -- Salah satu program prioritas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Makassar untuk menjaga dan mengembangkan objek wisata adalah melakukan pembenahan Pelabuhan Tradisional Paotere.
Selama ini, objek wisata Pelabuhan Tradisional Paotere sudah tidak layak lagi dijadikan sebagai objek wisata. Betapa tidak, kesemrawutan dan tidak lengkapnya infrastruktur membuat wisatawan domestik dan mancanegara ogah mengunjungi pelabuhan yang pernah jaya di abad ke 16 dan ke 17 ini.
"Dalam waktu dekat ini, Disbudpar Kota Makassar akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pembenahan di Pelabuhan Paotere. Toilet, tempat penjualan cendramata khas Makassar akan ada di Pelabuhan Paotere," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid.
Dia mengatakan, Pelabuhan Paotere salah satu objek wisata di Kota Makassar yang memiliki potensi besar mendatangkan wisatawan. Karena di pelabuhan ini banyak kapal tradisional yang sandar dan menjadi daya tarik tersendiri.
"Bahkan kami punya konsep, jika kelak sudah dilakukan pembenahan, maka di sekitar Pelabuhan ini akan kita gelar pentas seni tradisional dan lain sebagainya," jelas Rusmayani.
Ikhwal pernyataan Rusmayani ini mencuat setelah sejumlah anggota kelompok sadar wisata mengeluhkan sistem pemeliharaan pelabuhan tersebut.
Sekadar diketahui, tiga hari trakhir ini Disbudpar melskukan kunjungan dan pemantauan kelompok sadar wisata di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Ujung Tanah, Bontoala, dan Kecamatan Tallo.
"Kegiatan kelompok sadar wisata di Makassar bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pariwisata. Karena persoalan pariwisata yang paling kenentukan adalah partisipasi masyarakat secara langsung," ujar Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Peran Serta Masyarakat, Disbudpar, Andi Mirza. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar