MAKASSAR -- Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar telah ditetapkan oleh sejumlah pengelola perjalanan kapal pesiar dari benua Eropa sebagai Port of Call.
Port of call adalah predikat yang diberikan kepada pelabuhan oleh pengusaha kapal pesiar sebagai rute tetap dalam perjalanan mereka ke Asia.
"Jadi kamu sangat bersyukur Makassar telah menjadi port of call. Ini suatu kebanggaan bagi kita semua," ujar Kepala Disbudpar Makassar Rusmayani Madjid, kemarin.
Untuk menjaga eksistensi Makassar sebagai Port of Call Ini menjadi tanggung jawab seluruh pihak dengan ikut menjaga keamanan, kebersihan, keramahtamahan Dan sebagainya.
Sekadar informasi kapal pesiar berbendera Italia Costa Romantica dengan membawa sebanyak 1.356 turis plus 700 orang Kru, kembali berlabuh di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar Pagi ini. 24 November 2010 sekira pukul 9.00 wita.
Selanjutnya para turis ini turun Dan langsung melakukan kunjungan ke sejumlah objek wisata yang Ada di Makassar. Ada juga turis yang pergi ke Benteng Rotterdam, Pantai Losari Dan lain sebagainya.
"Kita mengharapkan kedatangan Kapal Pesiar ini menjadi momentum dalam menggeliatkan kembali sektor Pariwisata di Makassar ,"
Selasa, 23 November 2010
Minggu, 14 November 2010
Makassar Promosi Wisata Bahari ke Las Vegas
MAKASSAR -- Hanya berselang dua pekan setelah melakukan promosi wisata di Melbourne, Australia, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Makassar, kembali beranjak "terbang" ke Las Vegas, Amerika Serikat, Senin 14 November, hari ini.
"Makassar ikut ambil bagian dalam pameran Diving Equipment And Marketing Asociation atau DEMA Show 2010 yang akan berlangsung di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, 17-20 November 2010. Besok (hari ink) saya akan berangkat," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid, Minggu, 14 November.
Dia mengatakan, dalam pameran berskala besar ini, Makassar diminta memperkenalkan potensi objek wisata bahari Sulawesi Selatan, khususnya di Makassar.
"Saya berangkat untuk mempromosikan potensi bahari Makassar di Amerika atas undangan kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Dirjen Promosi. Jadi biaya semuanya ditanggung Pemerintah pusat, bukan dibiayai dari APBD Makassar," jelas Rusmayani.
Menurutnya, dalam surat Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata diperkirakan 12 ribu pengunjung akan hadir dalam pameran bahari dunia itu. Di sana Makassar akan diberikan kesempatan mempromosikan potensi wisata bahari di Sulsel termasuk Takabonerate dan objek yang ada di Kepulauan Pengkep.
"Tadinya saya pikir ada Disbudpar Provinsi Sulsel ikut, ternyata tidak diundang. Jadi Ini benar-benar kesempatan kita mempromosikan Makassar dan kabupaten bahari lainnya di Sulsel pada tingkat internasional," ujar Rusmayani Madjid.
Berdasarkan petunjuk Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, kata dia kota Makassar sebagai satu-satunya kota yang terlibat dalam pameran dunia itu bersama dengan pemerintah daerah lainnya yang sebagian besar diwakili pemerintah provinsi masing-masing seperti Pemprov Sulawesi Utara, Pemprov Bali dan Pemprov Papua Barat.
Dalam kegiatan ini, lanjut dia sebanyak 800 peserta pameran akan hadir yang berasal dari organisasi profesi penyelaman dunia, "cruise ship owner", "boat marine product", "travel agent" dan pelaku usaha Internasional akan meramaikan pertemuan yang akan diadakan di Las Vegas, Amerika Serikat.
Direktur Eksekutif Badan Pengembangan dan Promosi Pariwisata (BP3M) Makassar, Nico B. Pasaka menyambut baik keterlibatan kota Makassar dalam pameran Internasional terbesar di dunia itu.
"Ini kesempatan besar, semoga adanya peluang kerjasama yang dapat mengangkat nama kota Makassar sebagai pusat informasi objek serta potensi wisata bahari yang ada di kawasan timur Indonesia," kata Nico.(fajar)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
"Makassar ikut ambil bagian dalam pameran Diving Equipment And Marketing Asociation atau DEMA Show 2010 yang akan berlangsung di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, 17-20 November 2010. Besok (hari ink) saya akan berangkat," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid, Minggu, 14 November.
Dia mengatakan, dalam pameran berskala besar ini, Makassar diminta memperkenalkan potensi objek wisata bahari Sulawesi Selatan, khususnya di Makassar.
"Saya berangkat untuk mempromosikan potensi bahari Makassar di Amerika atas undangan kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Dirjen Promosi. Jadi biaya semuanya ditanggung Pemerintah pusat, bukan dibiayai dari APBD Makassar," jelas Rusmayani.
Menurutnya, dalam surat Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata diperkirakan 12 ribu pengunjung akan hadir dalam pameran bahari dunia itu. Di sana Makassar akan diberikan kesempatan mempromosikan potensi wisata bahari di Sulsel termasuk Takabonerate dan objek yang ada di Kepulauan Pengkep.
"Tadinya saya pikir ada Disbudpar Provinsi Sulsel ikut, ternyata tidak diundang. Jadi Ini benar-benar kesempatan kita mempromosikan Makassar dan kabupaten bahari lainnya di Sulsel pada tingkat internasional," ujar Rusmayani Madjid.
Berdasarkan petunjuk Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, kata dia kota Makassar sebagai satu-satunya kota yang terlibat dalam pameran dunia itu bersama dengan pemerintah daerah lainnya yang sebagian besar diwakili pemerintah provinsi masing-masing seperti Pemprov Sulawesi Utara, Pemprov Bali dan Pemprov Papua Barat.
Dalam kegiatan ini, lanjut dia sebanyak 800 peserta pameran akan hadir yang berasal dari organisasi profesi penyelaman dunia, "cruise ship owner", "boat marine product", "travel agent" dan pelaku usaha Internasional akan meramaikan pertemuan yang akan diadakan di Las Vegas, Amerika Serikat.
Direktur Eksekutif Badan Pengembangan dan Promosi Pariwisata (BP3M) Makassar, Nico B. Pasaka menyambut baik keterlibatan kota Makassar dalam pameran Internasional terbesar di dunia itu.
"Ini kesempatan besar, semoga adanya peluang kerjasama yang dapat mengangkat nama kota Makassar sebagai pusat informasi objek serta potensi wisata bahari yang ada di kawasan timur Indonesia," kata Nico.(fajar)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Kamis, 11 November 2010
The Largest Indoor Park in the World, On Makassar City, South Sulawesi
Trans Studio Theme Park is the largest indoor amusement park in the world. On an area of 2.7 hectares, TRANS STUDIO THEME PARK presents 21 rides games and various forms of entertainment contained in 4 areas with different themes. The visitors can feel how to be a star in front of the camera and into people - the people behind the screen of impressions - impressions favorite TV TRANS and TRANS 7, such as Other World, Pan, X-travaganza etc.
Taman Hiburan Indoor Terbesar di Dunia
TRANS STUDIO THEME PARK, Trans Studio Theme Park adalah taman hiburan indoor terbesar di dunia. Di atas lahan seluas 2.7 Hektar , TRANS STUDIO THEME PARK menyajikan 21 wahana permainan dan bermacam bentuk hiburan yang terdapat dalam 4 kawasan dengan tema yang berbeda dan unik.Para pengunjung dapat merasakan bagaimana menjadi seorang bintang di depan kamera serta menjadi orang – orang di belakang layar dari tayangan – tayangan favorit TRANS TV dan TRANS 7,seperti Dunia Lain,Jelajah,X-travaganza.
Tentang Trans Studio Theme Park
Tentang Trans Studio Theme Park
Selamat datang di dunia penuh keajaiban khusus diciptakan untuk anda. Membawa mimpi anda menjadi kenyataan.Bertemu langsung dengan karakter – karakter idola anda.Nikmati persembahan 21 wahana kami yang menantang dan mendebarkan dan hiburan dengan gaya Broadway yang terkenal.
Trans Studio Theme Park menjadikan hari – hari anda penuh dengan keceriaan dan memanjakan anda sekeluarga.Trans Studio Theme Park siap menyambut kedatangan anda dan menjadikan kunjungan anda menjadi pengalaman tak terlupakan.
Trans Studio Theme Park menjadikan hari – hari anda penuh dengan keceriaan dan memanjakan anda sekeluarga.Trans Studio Theme Park siap menyambut kedatangan anda dan menjadikan kunjungan anda menjadi pengalaman tak terlupakan.
Studio Central
The Famous Hollywood! Kawasan Hollywood didepan mata anda. Berjalanlah menyusuri Kawasan ini dan liat siapa artis yang ada di Walk of Fame ? . Anda akan dimanjakan oleh arsitektur-arsitektur Hollywood bergaya 60-an. Anda seolah melangkah di pusat negeri hiburan. Temukan juga Bintang
favorit mu seperti Marlyn Monroe .
Lost City
Siapkan diri anda untuk berpetualang! Di kawasan ini anda akan menempuh perjalanan yang hebat. Selamatkan Kru Trans TV dalam ekspedisinya, masuki hutan rimba dalam safari track.Semua petualangan menarik akan menjadi bagian dari penjelajahan anda.Explore the Lost City!
Cartoon City
It`s a Cartoon World! Dunia kartun yang penuh warna – warni dan siapkan kamera anda mengabadikan momen berada di dunia penuh tawa. Dunia kartun yang memikat dan membuaikan imajinasi anda berkelana bertemu dengan karakter – karakter favorite anda
Magic Corner
Keajaiban bermula dari sini. Sentuhan Magis yang akan mempesonakan perjalanan anda. Anda akan hanyut dalam sensasi yang ada di sini. Perjalanan yang akan menyihir anda membuat anda begitu yakin apa yang ada didepan mata. Satu –satunya tempat penuh keajaiban,petualangan yang menggembirakan dan menakjubkan.
The Famous Hollywood! Kawasan Hollywood didepan mata anda. Berjalanlah menyusuri Kawasan ini dan liat siapa artis yang ada di Walk of Fame ? . Anda akan dimanjakan oleh arsitektur-arsitektur Hollywood bergaya 60-an. Anda seolah melangkah di pusat negeri hiburan. Temukan juga Bintang
favorit mu seperti Marlyn Monroe .
Lost City
Siapkan diri anda untuk berpetualang! Di kawasan ini anda akan menempuh perjalanan yang hebat. Selamatkan Kru Trans TV dalam ekspedisinya, masuki hutan rimba dalam safari track.Semua petualangan menarik akan menjadi bagian dari penjelajahan anda.Explore the Lost City!
Cartoon City
It`s a Cartoon World! Dunia kartun yang penuh warna – warni dan siapkan kamera anda mengabadikan momen berada di dunia penuh tawa. Dunia kartun yang memikat dan membuaikan imajinasi anda berkelana bertemu dengan karakter – karakter favorite anda
Magic Corner
Keajaiban bermula dari sini. Sentuhan Magis yang akan mempesonakan perjalanan anda. Anda akan hanyut dalam sensasi yang ada di sini. Perjalanan yang akan menyihir anda membuat anda begitu yakin apa yang ada didepan mata. Satu –satunya tempat penuh keajaiban,petualangan yang menggembirakan dan menakjubkan.
Selasa, 09 November 2010
Seribuan Turis Eropa Keliling Kota Makassar
MAKASSAR – Sedikitnya 1.300-an turis dari benua Eropa, seperti Italia, Prancis, Jerman, Swiss, Belanda, dan lain sebagainya berkeliling ke sejumlah objek wisata yang ada di Makassar setelah turun dari kapal pesiar, Costa Romantica, Rabu 10 November sekira pukul 9.00 Wita di Pelabuhan Soekarno Hatta.
Objek wisata yang mereka kunjungi di Makassar, antara lain; Benteng Port Rotterdam, Pantai Losari, Akkarena, dan lain sebagainya. Bahkan tak sedikit wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Maros, tepatnya di Bantingmurung. Mereka yang ke Maros biasanya menggunakan jasa travel agent yang sudah siap sejak pagi tadi di Pelabuhan Soekarno Hatta.
Sekadar diketahui, kapal pesiar berbendera Italia Costa Romantica dengan membawa sebanyak 1.356 turis plus 700 orang Kru, akhirnya merapat Dan berlabuh di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar Pagi ini.
Seluruh penumpang kapal pesiar ini turun dengan disambut Tari-tarian Dan musik tradisional. Tarian Dan musik tradisional ini dipersembahkan oleh sanggar seni yang diminta oleh Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Makassar.
"Seperti biasa Disbudpar telah mempersiapkan penyambutan kedatangan kapal pesiar ini, seperti mempersembahkan tari-tarian tradisional di antaranya tarian empat etnis dan tari paddupa, pepepekarimakka Dan lain sebagainya," jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Makassar Rusmayani Madjid saat menyambut para turis.
Selanjutnya para turis ini turun Dan langsung melakukan kunjungan ke sejumlah objek wisata yang Ada di Makassar. Ada juga turis yang pergi ke Benteng Rotterdam, Pantai Losari Dan lain sebagainya.
"Kita mengharapkan kedatangan Kapal Pesiar ini menjadi momentum dalam menggeliatkan kembali sektor Pariwisata di Makassar ,"katanya.
"Seperti biasa Disbudpar telah mempersiapkan penyambutan kedatangan kapal pesiar ini, seperti mempersembahkan tari-tarian tradisional di antaranya tarian empat etnis dan tari paddupa, pepepekarimakka Dan lain sebagainya," jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Makassar Rusmayani Madjid saat menyambut para turis.
Selanjutnya para turis ini turun Dan langsung melakukan kunjungan ke sejumlah objek wisata yang Ada di Makassar. Ada juga turis yang pergi ke Benteng Rotterdam, Pantai Losari Dan lain sebagainya.
"Kita mengharapkan kedatangan Kapal Pesiar ini menjadi momentum dalam menggeliatkan kembali sektor Pariwisata di Makassar ,"katanya.
Hadir Wakil Walikota Makassar, H Supomo Guntur dalam penyambutan kapal pesiar tersebut. “Ini merupakan bukti bahwa Makassar sudah masuk sebagai kota dunia,” ujar Supomo. (sultan rakib)
Costa Romantica Merapat di Makassar
MAKASSAR -- Kapal pesiar berbendera Italia Costa Romantica dengan membawa sebanyak 1.356 turis plus 700 orang Kru, akhirnya merapat Dan berlabuh di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar Pagi ini. 11 November 2010 sekira pukul 9.00 wita.
Seluruh penumpang kapal pesiar ini turun dengan disambut Tari-tarian Dan musik tradisional. Tarian Dan musik tradisional ini dipersembahkan oleh sanggar seni yang diminta oleh Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Makassar.
"Seperti biasa Disbudpar telah mempersiapkan penyambutan kedatangan kapal pesiar ini, seperti mempersembahkan tari-tarian tradisional di antaranya tarian empat etnis dan tari paddupa, pepepekarimakka Dan lain sebagainya," jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Makassar Rusmayani Madjid saat menyambut para turis.
Selanjutnya para turis ini turun Dan langsung melakukan kunjungan ke sejumlah objek wisata yang Ada di Makassar. Ada juga turis yang pergi ke Benteng Rotterdam, Pantai Losari Dan lain sebagainya.
"Kita mengharapkan kedatangan Kapal Pesiar ini menjadi momentum dalam menggeliatkan kembali sektor Pariwisata di Makassar ,"katanya.
Seluruh penumpang kapal pesiar ini turun dengan disambut Tari-tarian Dan musik tradisional. Tarian Dan musik tradisional ini dipersembahkan oleh sanggar seni yang diminta oleh Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Makassar.
"Seperti biasa Disbudpar telah mempersiapkan penyambutan kedatangan kapal pesiar ini, seperti mempersembahkan tari-tarian tradisional di antaranya tarian empat etnis dan tari paddupa, pepepekarimakka Dan lain sebagainya," jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Makassar Rusmayani Madjid saat menyambut para turis.
Selanjutnya para turis ini turun Dan langsung melakukan kunjungan ke sejumlah objek wisata yang Ada di Makassar. Ada juga turis yang pergi ke Benteng Rotterdam, Pantai Losari Dan lain sebagainya.
"Kita mengharapkan kedatangan Kapal Pesiar ini menjadi momentum dalam menggeliatkan kembali sektor Pariwisata di Makassar ,"katanya.
Senin, 08 November 2010
Costa Romantica Berlabuh, Disbudpar Siapkan Tarian Tradisional
MAKASSAR -- Rencana penyambutan kedatangan sejumlah kapal pesiar dari benua Eropa, Costa Romantica pada 10 November di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar telah direncanakan matang oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Makassar.
"Seperti biasa Disbudpar telah mempersiapkan penyambutan kedatangan kapal pesiar ini, seperti mempersembahkan tari-tarian tradisional di antaranya tarian empat etnis dan tari paddupa," jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Makassar Rusmayani Madjid.
Menurutnya, penyambutan seperti ini sudah dilakukan Disbudpar Makassar bekerja sama dengan Pelindo IV Makassar dan pihak TNI (Lantamal).
Tujuan penyambutan wisatawan mancanegara secara tradisional ini, kata Rusmayani, tak lain untuk menanamkan kesan dan citra Makassar sebagai kota berbudaya dan layak dijadikan sebagai salah satu kota destinasi wisata di Indonesia.
"Ini (penyambutan) juga sebagai bagian dari upaya pemerintah kota Makassar untuk menyukseskan program Visit Makassar 2011," tambah Rusmayani.
Selain itu, saat kapal pesiar yang memuat 1.356 orang ini, sebagian staf Disbudpar Makassar dan sejumlah travel agent yang ada di Makassar akan memberikan penjelasan dan menunjukkankepada para wisatawan sejumlah objek wisat yang layak dikunjungi di Makassar. "Ini bagian dari pelayanan bagi wisatawan di Makassar," katanya.
Jadwal Kapal Pesiar ke Makassar:
1. 10 November :Costa Romantica: 1.356 pax
2. 24 November:Costa Romantica:1.356 pax
3. 8 Desember:Costa Romantica :1.356 pax
4. 26 Januari 2011: Seabourn Spirit:212 pax
"Seperti biasa Disbudpar telah mempersiapkan penyambutan kedatangan kapal pesiar ini, seperti mempersembahkan tari-tarian tradisional di antaranya tarian empat etnis dan tari paddupa," jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Makassar Rusmayani Madjid.
Menurutnya, penyambutan seperti ini sudah dilakukan Disbudpar Makassar bekerja sama dengan Pelindo IV Makassar dan pihak TNI (Lantamal).
Tujuan penyambutan wisatawan mancanegara secara tradisional ini, kata Rusmayani, tak lain untuk menanamkan kesan dan citra Makassar sebagai kota berbudaya dan layak dijadikan sebagai salah satu kota destinasi wisata di Indonesia.
"Ini (penyambutan) juga sebagai bagian dari upaya pemerintah kota Makassar untuk menyukseskan program Visit Makassar 2011," tambah Rusmayani.
Selain itu, saat kapal pesiar yang memuat 1.356 orang ini, sebagian staf Disbudpar Makassar dan sejumlah travel agent yang ada di Makassar akan memberikan penjelasan dan menunjukkankepada para wisatawan sejumlah objek wisat yang layak dikunjungi di Makassar. "Ini bagian dari pelayanan bagi wisatawan di Makassar," katanya.
Jadwal Kapal Pesiar ke Makassar:
1. 10 November :Costa Romantica: 1.356 pax
2. 24 November:Costa Romantica:1.356 pax
3. 8 Desember:Costa Romantica :1.356 pax
4. 26 Januari 2011: Seabourn Spirit:212 pax
DPR Dukung Penataan Makam Raja Tallo
MAKASSAR -- Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui untuk melakukan penataan makam raja-raja Tallo dalam waktu dekat ini mendapat dukungan dari DPR RI. Ini terungkap saat rombongan Komisi X DPR RI melakukan kunjungan/reses ke kompleks makam raja-raja Tallo.
Hadir dalam rombongan tersebut, Ketua Komisi X, Mahyuddin, anggota Eko, Dedy Miin Gumelar dan lain sebagainya. "Pada pronsipnya kami (DPR) setuju jika pemerintah setempat (Makassar) melakukan pemeliharaan dan pembenahan serta penataan situs. Hanya saja memang dibu
tuhkan komitmen bagaimana menjaganya setelah penataan. Jangan sampai investasi dikucurkan besar, tapi kemudian dan pemeliharaannya tidak direncanakan. Kan kasihan, " ujar Mahyuddin di depan pejabat Disbudpar Makassar.
Hal senada juga dikatakan Dedy "Miing" Gumelar. Dia menambahkan bahwa yang terpenting harus dilakukan pemerintah kota adalah melakukan sosialisasi dan promosi tentang eksistensi makam raja-raja Tallo ini.
"Terus terang banyak orang Makassar saja yang ada di Jawa yang saya tanya tentang makam Raja Tallo tidak tahu. Jadi memang harus ada langkah penyosialisasian dan promosi wisata budaya Makam Raja Tallo," ujar Miing.
Kepala Bidang Kebudayaan dan Kesenian Disbudpar, Asniaty AM Alie yang menerima rombongan Komisi X DPR RI mengatakan bahwa makam raja Tallo menjadi objek wisata budaya andalan di Makassar setelah Benteng Rotterdam.
"Dalam waktu dekat ini makam ini akan ditata jelang Visit Makassar 2011. Akses jalan, kebersihan, pertamanan, papan bicara, infrastruktur dan lain sebaginya akan kami tata dengan baik. Ini semua membutihkan bantuan dari berbagai pihak termasuk dari DPR RI," ujar Asniaty.
Hadir dalam rombongan tersebut, Ketua Komisi X, Mahyuddin, anggota Eko, Dedy Miin Gumelar dan lain sebagainya. "Pada pronsipnya kami (DPR) setuju jika pemerintah setempat (Makassar) melakukan pemeliharaan dan pembenahan serta penataan situs. Hanya saja memang dibu
tuhkan komitmen bagaimana menjaganya setelah penataan. Jangan sampai investasi dikucurkan besar, tapi kemudian dan pemeliharaannya tidak direncanakan. Kan kasihan, " ujar Mahyuddin di depan pejabat Disbudpar Makassar.
Hal senada juga dikatakan Dedy "Miing" Gumelar. Dia menambahkan bahwa yang terpenting harus dilakukan pemerintah kota adalah melakukan sosialisasi dan promosi tentang eksistensi makam raja-raja Tallo ini.
"Terus terang banyak orang Makassar saja yang ada di Jawa yang saya tanya tentang makam Raja Tallo tidak tahu. Jadi memang harus ada langkah penyosialisasian dan promosi wisata budaya Makam Raja Tallo," ujar Miing.
Kepala Bidang Kebudayaan dan Kesenian Disbudpar, Asniaty AM Alie yang menerima rombongan Komisi X DPR RI mengatakan bahwa makam raja Tallo menjadi objek wisata budaya andalan di Makassar setelah Benteng Rotterdam.
"Dalam waktu dekat ini makam ini akan ditata jelang Visit Makassar 2011. Akses jalan, kebersihan, pertamanan, papan bicara, infrastruktur dan lain sebaginya akan kami tata dengan baik. Ini semua membutihkan bantuan dari berbagai pihak termasuk dari DPR RI," ujar Asniaty.
Disbudpar Segera Benahi Pelabuhan Paotere
MAKASSAR -- Salah satu program prioritas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Makassar untuk menjaga dan mengembangkan objek wisata adalah melakukan pembenahan Pelabuhan Tradisional Paotere.
Selama ini, objek wisata Pelabuhan Tradisional Paotere sudah tidak layak lagi dijadikan sebagai objek wisata. Betapa tidak, kesemrawutan dan tidak lengkapnya infrastruktur membuat wisatawan domestik dan mancanegara ogah mengunjungi pelabuhan yang pernah jaya di abad ke 16 dan ke 17 ini.
"Dalam waktu dekat ini, Disbudpar Kota Makassar akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pembenahan di Pelabuhan Paotere. Toilet, tempat penjualan cendramata khas Makassar akan ada di Pelabuhan Paotere," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid.
Dia mengatakan, Pelabuhan Paotere salah satu objek wisata di Kota Makassar yang memiliki potensi besar mendatangkan wisatawan. Karena di pelabuhan ini banyak kapal tradisional yang sandar dan menjadi daya tarik tersendiri.
"Bahkan kami punya konsep, jika kelak sudah dilakukan pembenahan, maka di sekitar Pelabuhan ini akan kita gelar pentas seni tradisional dan lain sebagainya," jelas Rusmayani.
Ikhwal pernyataan Rusmayani ini mencuat setelah sejumlah anggota kelompok sadar wisata mengeluhkan sistem pemeliharaan pelabuhan tersebut.
Sekadar diketahui, tiga hari trakhir ini Disbudpar melskukan kunjungan dan pemantauan kelompok sadar wisata di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Ujung Tanah, Bontoala, dan Kecamatan Tallo.
"Kegiatan kelompok sadar wisata di Makassar bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pariwisata. Karena persoalan pariwisata yang paling kenentukan adalah partisipasi masyarakat secara langsung," ujar Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Peran Serta Masyarakat, Disbudpar, Andi Mirza. (*)
Selama ini, objek wisata Pelabuhan Tradisional Paotere sudah tidak layak lagi dijadikan sebagai objek wisata. Betapa tidak, kesemrawutan dan tidak lengkapnya infrastruktur membuat wisatawan domestik dan mancanegara ogah mengunjungi pelabuhan yang pernah jaya di abad ke 16 dan ke 17 ini.
"Dalam waktu dekat ini, Disbudpar Kota Makassar akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pembenahan di Pelabuhan Paotere. Toilet, tempat penjualan cendramata khas Makassar akan ada di Pelabuhan Paotere," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid.
Dia mengatakan, Pelabuhan Paotere salah satu objek wisata di Kota Makassar yang memiliki potensi besar mendatangkan wisatawan. Karena di pelabuhan ini banyak kapal tradisional yang sandar dan menjadi daya tarik tersendiri.
"Bahkan kami punya konsep, jika kelak sudah dilakukan pembenahan, maka di sekitar Pelabuhan ini akan kita gelar pentas seni tradisional dan lain sebagainya," jelas Rusmayani.
Ikhwal pernyataan Rusmayani ini mencuat setelah sejumlah anggota kelompok sadar wisata mengeluhkan sistem pemeliharaan pelabuhan tersebut.
Sekadar diketahui, tiga hari trakhir ini Disbudpar melskukan kunjungan dan pemantauan kelompok sadar wisata di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Ujung Tanah, Bontoala, dan Kecamatan Tallo.
"Kegiatan kelompok sadar wisata di Makassar bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pariwisata. Karena persoalan pariwisata yang paling kenentukan adalah partisipasi masyarakat secara langsung," ujar Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Peran Serta Masyarakat, Disbudpar, Andi Mirza. (*)
Branding Visit Makassar di THM
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar meminta kepada seluruh pengusaha industri pariwisata di Makassar, hotel dan sejumlah Tempat Hiburan Makassar (THM) untuk memasang branding Visit Makassar 2011 berupa spanduk dan baligo di depan tempat usaha masing-masing.
Dalan pertemuan dengan sedikitnya 35 pemilik THM di Museum Kota Makassar, kemarin, pada prinsipnya para pengusaha THM ini setuju saja. Karena bagaimanapun juga peningkatan laju kepariwisataan di Makassar tentu berdampak positif bagi geliat tempat hiburan di Makassar.
Selain komitmen untuk menyosialisasikan Visit Makassar, para pengusaha THM juga siap mengikuti dengan penuh tanggungjawab Perda nomor 2 tahun 2002 tentang retribusi kepariwisataan dan juga siap ikut menjaga kebersihan masing-masing THM.
Pertemuan ini kami lakukan, selain untuk menyatukan visi para pengusaha THM tentang program Visit Makassar 2011, juga karena ada temuan dari Disbudpar Makassar bahwa ada sejumlah THM yang melanggar perda nomor 2/2002.
Karena ada THM yang memasang foto para pelayannya. Ini tentu melanggar etika dan visi Makassar menuju kota dunia dengan berlandaskan kearifan lokalnya.
Dalan pertemuan dengan sedikitnya 35 pemilik THM di Museum Kota Makassar, kemarin, pada prinsipnya para pengusaha THM ini setuju saja. Karena bagaimanapun juga peningkatan laju kepariwisataan di Makassar tentu berdampak positif bagi geliat tempat hiburan di Makassar.
Selain komitmen untuk menyosialisasikan Visit Makassar, para pengusaha THM juga siap mengikuti dengan penuh tanggungjawab Perda nomor 2 tahun 2002 tentang retribusi kepariwisataan dan juga siap ikut menjaga kebersihan masing-masing THM.
Pertemuan ini kami lakukan, selain untuk menyatukan visi para pengusaha THM tentang program Visit Makassar 2011, juga karena ada temuan dari Disbudpar Makassar bahwa ada sejumlah THM yang melanggar perda nomor 2/2002.
Karena ada THM yang memasang foto para pelayannya. Ini tentu melanggar etika dan visi Makassar menuju kota dunia dengan berlandaskan kearifan lokalnya.
Minggu, 07 November 2010
Event Calendar of Visit Makassar 2011
Januari MAKASSAR MICE OUTLOOK
Seminar dan Workshop
Award Pariwisata
Februari PROSESI CAP GO MEH
FESTIVAL BARONGSAI ASEAN
March FESTIVAL PERKUSI NUSANTARA
April MAKASSAR 10K
FUN RACE DRAGON BOAT
May MAKASSAR BIKE FESTIVAL
- Munas HDCI,
- Ride to Highlander,
- Expo & Entertainment
- HD Drag Competition
JAMBORE BUDAYA
June TOUR de MAKASSAR
Int’ WATER FESTIVAL
July FIPOB 2011
(Fest Int’ Pemuda Olahraga Bahari)
- Sandeq Race 2011
- Lomba Photo Bahari
- Festival Perahu Tradisional
- Maritim Expo, Kejurnas Selam
- Lomba Jet Ski, Ski Air, Mancing
- Pertandingan Voli Pantai
- Festival Bakar Ikan Terpanjang
MAKASSAR INT. KITE FESTIVAL
JAZZ@FORT ROTTERDAM
August TABLIGH AKBAR & SALAM RAMADHAN
PASAR RAYA RAMADHAN
Septembre PERTEMUAN SAUDAGAR BUGIS MAKASSAR
MAKASSAR ACCURACY WATER LANDING &
BOOGIE JUMPING 2010
October MAKASSAR JAZZ FESTIVAL
MAKASSAR ART MOMENT
KTI (Kawasan Timur Indonesia) Expo
November MAKASSAR FAIR 2011
- Festival Losari
- Pentas seni dan budaya
- Pemilihan Dara dan Daeng
- Makassar Urban Fest
- Pesta Rakyat HUT MKS
- Traditional Seafood Festival
MIPE 2011 (Makassar International Photo Exhibition)
December FESTIVAL ‘MASUGI MARAJA’ (Makassar, Bugis, Mandar dan
Toraja)
- Festival Seni & Budaya 4 Etnis
- Expo and Cultural Seminar
- Cultural Parade & Post Tour
FESTIVAL S.TALLO
Australia Siapkan "Melbourne to Makassar"
MELBOURNE -- Pemerintah Australia memberikan apresiasi besar terhadap program Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar Visit Makassar 2011. Buktinya, saat Festival Indonesia 2010 yang berlangsung di Melbourne Australia, Pemerintah Australia dalam waktu dekat akan membuatkan dan meluncurkan paket promosi perjalanan wisata bagi warga Australia ke Makassar dengan tajuk "Melbourne to Makassar".
"Rombongan Pemkot Makassar di Melbourne telah diterima oleh Konjen RI di Melbourne bersama perwakilan Pemerintah Australia. Apresiasi mereka cukup besar, sampai-sampai Ada program balasan dari Visit Makassar yakni Melbourne to Makassar," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar Rusmayani Madjid dalam rilisnya dari Melbourne Australia, malam tadi.
Selain itu, lanjut Rusmayani, Pemkot Makassar juga telah melakukan komunikasi dengan sejumlah agen perjanan di Melbourne agar bisa memberikan promosi Visit Makassar kepada para calon wisatawan
Di Australia.
Menurut Rusmayani, hal membaggakan dalam Festival Indonesia di Australia adalah penampilan delegasi Makassar benar-benar memukau perhatian warga Australia yang hadir di Federation Square, Melbourne.
Betapa tidak, saat performance of cultures Makassar tampil, ruangan tempat penyelenggaraan Festival Indonesia menjadi riuh oleh tepuk tangan yang didominasi oleh warga Australia tentunya.
Pemkot Makassar dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar yang memimpin delegasi ini sontak mendapat ucapan dan standing uplause dari kedutaan Indonesia, konjen Indonesia di Australia serta Pemerintah Australia sendiri.
"Mereka benar-benar terhibur dengan performa budaya dan seni tradisional yang kami tampilkan di Festival Indonesia. Sejumlah tari-tarian tradisional khas Makassar memang ditampilkan, antara lain tari Paddupa, tari empat etnis dan lain sebagainya," kata Rusmayani.
"Rombongan Pemkot Makassar di Melbourne telah diterima oleh Konjen RI di Melbourne bersama perwakilan Pemerintah Australia. Apresiasi mereka cukup besar, sampai-sampai Ada program balasan dari Visit Makassar yakni Melbourne to Makassar," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar Rusmayani Madjid dalam rilisnya dari Melbourne Australia, malam tadi.
Selain itu, lanjut Rusmayani, Pemkot Makassar juga telah melakukan komunikasi dengan sejumlah agen perjanan di Melbourne agar bisa memberikan promosi Visit Makassar kepada para calon wisatawan
Di Australia.
Menurut Rusmayani, hal membaggakan dalam Festival Indonesia di Australia adalah penampilan delegasi Makassar benar-benar memukau perhatian warga Australia yang hadir di Federation Square, Melbourne.
Betapa tidak, saat performance of cultures Makassar tampil, ruangan tempat penyelenggaraan Festival Indonesia menjadi riuh oleh tepuk tangan yang didominasi oleh warga Australia tentunya.
Pemkot Makassar dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar yang memimpin delegasi ini sontak mendapat ucapan dan standing uplause dari kedutaan Indonesia, konjen Indonesia di Australia serta Pemerintah Australia sendiri.
"Mereka benar-benar terhibur dengan performa budaya dan seni tradisional yang kami tampilkan di Festival Indonesia. Sejumlah tari-tarian tradisional khas Makassar memang ditampilkan, antara lain tari Paddupa, tari empat etnis dan lain sebagainya," kata Rusmayani.
Kue Tradisional Makassar Siap Masuk Hotel
MAKASSAR-- Aneka kue tradisional khas Makassar akan segera hadir di sejumlah hotel dan restoran ternama di Makassar. Contohnya, Kue baruasa, kue putu kacang dan lain sebagainya.
Kehadiran kue tradisional khas Makassar ini akan menjadi pengganti kue-kue atau biskuit bermerk luar negeri yang selama ini digunakan oleh pemilik kafe hotel dan restotan-restoran di Makassar.
"Seperti Black Canyon, kalao pelanggan pesan kopi atau the biasanya disertai kue atau biskuit. Nah, ke depan kita akan kerja sama dengan PHRI agar kue itu diganti dengan kue khas Makassar, seperti baruasa Dan lain sebagainya," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid, kemarin.
Agar tetap bersaing dan tidak mengurangi rasa monoton, Disbudpar Makassar telah melakukan kerja sama dengan masyarakat yang memproduksi kue baruasa ini untuk dimodivikasi.
"Kue buruasa Ini bisa kita combain dengan kacang almount, cokelat, keju dan lainnya. Yang jelas filosofi penggantian ini yak lain untuk mempromosikan kue khas Makassar dan sekaligus memberdayakan masyarakat pembuat kue tradisional yang Ada di Makassar," jelas Rusmayani.
Jika kue traditional kas Makassar Dan Sulsel bisa merambah ke coffee shop, restoran dan rumah makan lainnya, lanjut Rusmayani, maka secara otomatis akan menggerakkan perekonomian masyarakat kecil. "Promosi wisata kuliner juga jalan di Makassar. Apalagi saat ini tinggal dua bulan kita akan menyongsong Visit Makassar 2011," jelas Rusmayani.
Kehadiran kue tradisional khas Makassar ini akan menjadi pengganti kue-kue atau biskuit bermerk luar negeri yang selama ini digunakan oleh pemilik kafe hotel dan restotan-restoran di Makassar.
"Seperti Black Canyon, kalao pelanggan pesan kopi atau the biasanya disertai kue atau biskuit. Nah, ke depan kita akan kerja sama dengan PHRI agar kue itu diganti dengan kue khas Makassar, seperti baruasa Dan lain sebagainya," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Madjid, kemarin.
Agar tetap bersaing dan tidak mengurangi rasa monoton, Disbudpar Makassar telah melakukan kerja sama dengan masyarakat yang memproduksi kue baruasa ini untuk dimodivikasi.
"Kue buruasa Ini bisa kita combain dengan kacang almount, cokelat, keju dan lainnya. Yang jelas filosofi penggantian ini yak lain untuk mempromosikan kue khas Makassar dan sekaligus memberdayakan masyarakat pembuat kue tradisional yang Ada di Makassar," jelas Rusmayani.
Jika kue traditional kas Makassar Dan Sulsel bisa merambah ke coffee shop, restoran dan rumah makan lainnya, lanjut Rusmayani, maka secara otomatis akan menggerakkan perekonomian masyarakat kecil. "Promosi wisata kuliner juga jalan di Makassar. Apalagi saat ini tinggal dua bulan kita akan menyongsong Visit Makassar 2011," jelas Rusmayani.
Saatnya Pengembangan Bandara Lokal di Sulsel
FAJAR, MAKASSAR
Oleh: Public Relation Manager Lion Air, Hasyim Arsal Alhabsi
PERESMIAN Bandara Internasional Sultan Hasanuddin berdampak besar pada peningkatan load factor hampir di seluruh maskapai di Indonesia. Keberadaan bandara baru ini juga secara otomatis akan meningkatkan geliat perekonomian di Kawasan Timur Indonesia (KTI), khususnya di Sulsel.Peluang yang harus diperhatikan saat ini adalah pengembangan bandara lokal yang ada di beberapa kabupaten di Sulsel untuk menopang pengoperasian bandara internasional ini.
Karena keberadaan bandara lokal, tidak akan mematikan bandara internasional, begitupun sebaliknya, bandara internasional tidak akan mematikan bandara lokal. Semuanya harus bersinergi.
Bagaimana pelayanan Bandara Sultan Hasanuddin bagi manajemen maskapai? Bagaimana nasib bandara lokal setelah adanya bandara internasional ini? Berikut petikan wawancara wartawan Harian Fajar, Sultan Rakib dengan Public Relation Manager Lion Air, Hasyim Arsal Alhabsi di Hotel Imperial Aryaduta, Jumat 26 September.
Sebagai salah satu pengelola maskapai, bagaimana Anda melihat Bandara Sultan Hasanuddin yang baru ini?
Sangat bagus. Kami sangat mengapresiasi keberadaan bandara baru ini di Sulsel. Ini adalah bandara internasional yang memiliki fasilitas hampir sama dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng Jakarta, bahkan kalah.
Kenapa saya katakan demikian, karakter bangunan fisik bangunan bandara baru Sultan Hasanuddin ini benar-benar mewah, eksklusif, tapi tidak mengabaikan unsur-unsur budayanya.
Desain futuristik dengan paduan ornamen lokal Sulsel tampak jelas mewarnai bandara ini. Lengkungan-lengkungan pada atap terminal menggambarkan ombak sebagai semangat masyarakat Bugis-Makassar. Tiang di lengkungan utama menyerupai kepala kapal phinisi. Langit-langit terminal mengambil motif kain sulam Mandar.
Pelayanan bandara ini sudah dirasakan baik para pengguna atau penumpang. Bagaimana dengan pihak maskapai, sejauh mana pelayanan manajemen bandara terhadap maskapai?
Sama dengan palayanan yang diberikan kepada penumpang. Tidak ada penambahan charge atau biaya setelah bandara lama ditinggalkan. Benar-benar pelayanan yang baik untuk kami, khusus di maskapai Lion Air, ya. Saya yakin juga maskapai lain merasakan itu.
Bagaimana dengan biaya pakir pesawat?
Sama, tidak ada penambahan biaya. Pelayanan meningkat, charge sama saja. Ini benar-benar menolong kami karena pelayanan seperti ini secara otomatis meningkatkan load factor.
Fasilitas yang dimiliki bandara ini seperti enam garbarata. Sampai kapan jumlah ini tidak kewalahan karena meningkatnya traffic flight?
Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa pada 2011 mendatang garbarata sebanyak enam buah ini sudah kewalahan, karena semakin tingginya traffic di Bandara Sultan Hasanuddin ini. Makanya, saya sudah berkali-kali mengatakan kepada berbagai pihak bahwa pemerintah harus melakukan pengembangan bandara Sultan Hasanuddin paling lambat 2011 mendatang.
Kenapa Anda begitu yakin bisa memastikannya?
Saya katakan karena untuk ukuran Lion Air saja sudah terbang ke Makassar 48 kali in dan out setiap harinya. Tahun depan 2009 mendatang ini akan bertambah menjadi 80 kali in and out flight. Belum lagi maskapai lainnya yang ada di Indonesia dan maskapai internasional yang menuju ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Pada 2011 mendatang, Lion Air sudah menargetkan memiliki di atas 100 kali in and out flight. Memang sangat membutuhkan pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin tahun 2011 akan datang. Kalau tidak bandara ini akan kewalahan karena traffic flight akan meningkat setelah peresmian bandara Sultan Hasanuddin ini.
Bagaimana Anda melihat masalah lingkungan di sekitar bandara baru ini, termasuk penghijauan?
Seperti yang dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masalah penghijauan masih tergolong lemah di sekitar bandara ini. Inilah yang harus menjadi perhatian pihak pengelola bandara Sultan Hasanuddin.
Memang kami mengakui bahwa masalah penghijauan itu sangat sulit dan membutuhkan waktu. Saya pikir saat ini pengelola bandara sudah memulai penghijauan itu. Untuk menopang keberadaan bandara ini dibutuhkan pengembangan bandara lokal yang ada di beberapa kabupaten di Sulsel.
Maksud Anda?
Ya, bandara Sultan Hasanuddin akan semakin hidup jika ditopang dengan eksistensi bandara-bandara lokal di beberapa kabupaten di Sulsel. Jangan pernah berpikiran bahwa keberadaan bandara internasional akan mematikan bandara lokal. Begitupun sebaliknya, bandara lokal tidak akan mematikan bandara internasional yang telah diresmikan ini.
Mereka justru sepeti supermarket yang saling menopang dan tidak akan saling mematikan. Makanya, hal utama yang harus diperhatikan sekarang bagaimana mengoptimalkan dan mengembangkan bandara-bandara lokal yang ada di kabupaten di Sulsel.
Tidak menutup kemungkinan, sejumlah maskapai penerbangan akan membuka rute penerbangan di kabupaten di Sulsel, seperti Palopo, Luwu, Selayar, Tana Toraja dan lain sebagainya.
Pengembangan ini tanggung jawab siapa?
Tentu tanggung jawab pemerintah. Seperti yang dikatakan SBY juga dalam sambutannya saat peresmian bandara menyebutkan untuk pembangunan infrastruktur dibutuhkan dua hal,
yakni keterlibatan penuh pemerintah dengan mnenggunakan anggaran pemerintah melalui APBN atau APBD daerah tersebut. Kedua, tentu dengan mendatangkan investor yang bisa membangun infrastruktur di Sulsel.
Bagaimana Anda melihat eksisting beberapa bandara lokal saat ini di Sulsel?
Bagus, cuma masih perlu optimalisasi dan perbaikan infrastruktur. Kalau infrastruktur bagus, maka secara otomatis akan menarik investor dan menarik maskapai untuk membuka rute di wilayah tersebut. ( sultan@fajar.co.idThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it )
Quote this article in website
Related articles
Oleh: Public Relation Manager Lion Air, Hasyim Arsal Alhabsi
PERESMIAN Bandara Internasional Sultan Hasanuddin berdampak besar pada peningkatan load factor hampir di seluruh maskapai di Indonesia. Keberadaan bandara baru ini juga secara otomatis akan meningkatkan geliat perekonomian di Kawasan Timur Indonesia (KTI), khususnya di Sulsel.Peluang yang harus diperhatikan saat ini adalah pengembangan bandara lokal yang ada di beberapa kabupaten di Sulsel untuk menopang pengoperasian bandara internasional ini.
Karena keberadaan bandara lokal, tidak akan mematikan bandara internasional, begitupun sebaliknya, bandara internasional tidak akan mematikan bandara lokal. Semuanya harus bersinergi.
Bagaimana pelayanan Bandara Sultan Hasanuddin bagi manajemen maskapai? Bagaimana nasib bandara lokal setelah adanya bandara internasional ini? Berikut petikan wawancara wartawan Harian Fajar, Sultan Rakib dengan Public Relation Manager Lion Air, Hasyim Arsal Alhabsi di Hotel Imperial Aryaduta, Jumat 26 September.
Sebagai salah satu pengelola maskapai, bagaimana Anda melihat Bandara Sultan Hasanuddin yang baru ini?
Sangat bagus. Kami sangat mengapresiasi keberadaan bandara baru ini di Sulsel. Ini adalah bandara internasional yang memiliki fasilitas hampir sama dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng Jakarta, bahkan kalah.
Kenapa saya katakan demikian, karakter bangunan fisik bangunan bandara baru Sultan Hasanuddin ini benar-benar mewah, eksklusif, tapi tidak mengabaikan unsur-unsur budayanya.
Desain futuristik dengan paduan ornamen lokal Sulsel tampak jelas mewarnai bandara ini. Lengkungan-lengkungan pada atap terminal menggambarkan ombak sebagai semangat masyarakat Bugis-Makassar. Tiang di lengkungan utama menyerupai kepala kapal phinisi. Langit-langit terminal mengambil motif kain sulam Mandar.
Pelayanan bandara ini sudah dirasakan baik para pengguna atau penumpang. Bagaimana dengan pihak maskapai, sejauh mana pelayanan manajemen bandara terhadap maskapai?
Sama dengan palayanan yang diberikan kepada penumpang. Tidak ada penambahan charge atau biaya setelah bandara lama ditinggalkan. Benar-benar pelayanan yang baik untuk kami, khusus di maskapai Lion Air, ya. Saya yakin juga maskapai lain merasakan itu.
Bagaimana dengan biaya pakir pesawat?
Sama, tidak ada penambahan biaya. Pelayanan meningkat, charge sama saja. Ini benar-benar menolong kami karena pelayanan seperti ini secara otomatis meningkatkan load factor.
Fasilitas yang dimiliki bandara ini seperti enam garbarata. Sampai kapan jumlah ini tidak kewalahan karena meningkatnya traffic flight?
Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa pada 2011 mendatang garbarata sebanyak enam buah ini sudah kewalahan, karena semakin tingginya traffic di Bandara Sultan Hasanuddin ini. Makanya, saya sudah berkali-kali mengatakan kepada berbagai pihak bahwa pemerintah harus melakukan pengembangan bandara Sultan Hasanuddin paling lambat 2011 mendatang.
Kenapa Anda begitu yakin bisa memastikannya?
Saya katakan karena untuk ukuran Lion Air saja sudah terbang ke Makassar 48 kali in dan out setiap harinya. Tahun depan 2009 mendatang ini akan bertambah menjadi 80 kali in and out flight. Belum lagi maskapai lainnya yang ada di Indonesia dan maskapai internasional yang menuju ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Pada 2011 mendatang, Lion Air sudah menargetkan memiliki di atas 100 kali in and out flight. Memang sangat membutuhkan pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin tahun 2011 akan datang. Kalau tidak bandara ini akan kewalahan karena traffic flight akan meningkat setelah peresmian bandara Sultan Hasanuddin ini.
Bagaimana Anda melihat masalah lingkungan di sekitar bandara baru ini, termasuk penghijauan?
Seperti yang dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masalah penghijauan masih tergolong lemah di sekitar bandara ini. Inilah yang harus menjadi perhatian pihak pengelola bandara Sultan Hasanuddin.
Memang kami mengakui bahwa masalah penghijauan itu sangat sulit dan membutuhkan waktu. Saya pikir saat ini pengelola bandara sudah memulai penghijauan itu. Untuk menopang keberadaan bandara ini dibutuhkan pengembangan bandara lokal yang ada di beberapa kabupaten di Sulsel.
Maksud Anda?
Ya, bandara Sultan Hasanuddin akan semakin hidup jika ditopang dengan eksistensi bandara-bandara lokal di beberapa kabupaten di Sulsel. Jangan pernah berpikiran bahwa keberadaan bandara internasional akan mematikan bandara lokal. Begitupun sebaliknya, bandara lokal tidak akan mematikan bandara internasional yang telah diresmikan ini.
Mereka justru sepeti supermarket yang saling menopang dan tidak akan saling mematikan. Makanya, hal utama yang harus diperhatikan sekarang bagaimana mengoptimalkan dan mengembangkan bandara-bandara lokal yang ada di kabupaten di Sulsel.
Tidak menutup kemungkinan, sejumlah maskapai penerbangan akan membuka rute penerbangan di kabupaten di Sulsel, seperti Palopo, Luwu, Selayar, Tana Toraja dan lain sebagainya.
Pengembangan ini tanggung jawab siapa?
Tentu tanggung jawab pemerintah. Seperti yang dikatakan SBY juga dalam sambutannya saat peresmian bandara menyebutkan untuk pembangunan infrastruktur dibutuhkan dua hal,
yakni keterlibatan penuh pemerintah dengan mnenggunakan anggaran pemerintah melalui APBN atau APBD daerah tersebut. Kedua, tentu dengan mendatangkan investor yang bisa membangun infrastruktur di Sulsel.
Bagaimana Anda melihat eksisting beberapa bandara lokal saat ini di Sulsel?
Bagus, cuma masih perlu optimalisasi dan perbaikan infrastruktur. Kalau infrastruktur bagus, maka secara otomatis akan menarik investor dan menarik maskapai untuk membuka rute di wilayah tersebut. ( sultan@fajar.co.idThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it )
Quote this article in website
Related articles
Sadar Wisata bagi Pengayuh Becak
DINAS Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Makassar, di Restoran Pualam menggelar penyuluhan sadar wisata kapada seratus pengayuh becak dan sopir petepete. Materi yang diberikan antara lain etika pelayanan terhadap wisatawan, komunikasi bahasa Inggris yang sederhana, dan lain sebagainya.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan mancanegara di Makassar. "Ini bagian dari penyuksesan kegiatan Visit Makassar 2011. Jadi bukan sekadar promosi yang kami utamakan, tapi perbaikan internal pelayanan wisatawan di Makassar juga penting," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Makassar, Rusmayani Madjid.
Menurut Rusmayani Madjid, keluhan utama yang dilontarkan para wisatawan mancanegara saat ini adalah kurant beretikanya para penyedia jasa transportasi di Makassar, khususnya para pengayuh becak dan sopir petepete.
"Makanya penyeluhan ini lebih pada sosialisasi sapta pesona, di anatarnya; bersih, aman, ramah dan lain sebagainya. Kalau sapta pesona diterapkan, maka yakin Makassar menjadi destinasi wisatawan yang ideal," jelas Rusmayani.
Kepala Bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Disbudpar Makassar, Andi Mirza, mengatakan, pengayuh becak yang direkrut untuk disuluh adalah yang sering mangk di hotel-hotel, restoran, objek wisata dan lain sebagainya.
"Ke depan kegiatan seperti ini akan terus kami laksanakan sampai kesadaran para pengayuh becak muncul demi peningkatan citra Makassar sebagai salah satu kota yang layak dan nyaman serta aman dikunjungi," jelas Mirza. (*)
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan mancanegara di Makassar. "Ini bagian dari penyuksesan kegiatan Visit Makassar 2011. Jadi bukan sekadar promosi yang kami utamakan, tapi perbaikan internal pelayanan wisatawan di Makassar juga penting," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Makassar, Rusmayani Madjid.
Menurut Rusmayani Madjid, keluhan utama yang dilontarkan para wisatawan mancanegara saat ini adalah kurant beretikanya para penyedia jasa transportasi di Makassar, khususnya para pengayuh becak dan sopir petepete.
"Makanya penyeluhan ini lebih pada sosialisasi sapta pesona, di anatarnya; bersih, aman, ramah dan lain sebagainya. Kalau sapta pesona diterapkan, maka yakin Makassar menjadi destinasi wisatawan yang ideal," jelas Rusmayani.
Kepala Bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Disbudpar Makassar, Andi Mirza, mengatakan, pengayuh becak yang direkrut untuk disuluh adalah yang sering mangk di hotel-hotel, restoran, objek wisata dan lain sebagainya.
"Ke depan kegiatan seperti ini akan terus kami laksanakan sampai kesadaran para pengayuh becak muncul demi peningkatan citra Makassar sebagai salah satu kota yang layak dan nyaman serta aman dikunjungi," jelas Mirza. (*)
Visit Makassar, Trigger Kebangkitan Pariwisata KTI
ABAD ini merupakan diamond era bagi dunia pariwisata di seluruh penjuru dunia. Pariwisata bagaikan berlian yang berkilau seiring meningkatnya kemakmuran masyarakat dan kebutuhan untuk menyegarkan diri dari kepenatan rutinitas. Bagi suatu negara, pariwisata akan mendatangkan devisa tanpa harus mengorbankan sumber daya alam (SDA) dan merupakan komoditi yang tak pernah habis dikonsumsi.
Tionghoa (China) merupakan contoh monumental bagi kedigdayaan pariwisata. Bila dirupiahkan, negara ini berhasil mengeruk penghasilan ratusan triliun rupiah per tahun dari sektor ini. Angka tersebut mendekati total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) negara kita, sementara di Indonesia sendiri, kita sibuk memompa migas (minyak dan gas) dan merusak lingkungan lewat penambangan serta pembabatan hutan untuk membiayai belanja negara. Sungguh memprihatinkan!
Padahal, pengelola kepariwisataan hanya mengeksploitasi keindahan alam suatu daerah atau keragaman budayanya, tanpa mengurangi apa pun yang disediakan oleh alam. Kekuatan pariwisata dalam menyedot devisa negara terletak dari kemampuan pengelola dalam mengemas dan memasarkan objek wisata kepada para wisataan.
Sektor pariwisata memang tak akan ada habisnya jika diperbincangkan. Selain berperan menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur, pariwisata juga mampu menjadi penopang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Betapa tidak, pariwisata mampu mendulang uang demi peningkatan kesejahteraan masyarakatnya sepanjang dikelola dengan baik.
Untuk mengelola sektor ini dibutuhkan kreativitas, dan intuisi dari berbagai stake holders, maklum, sektor ini memiliki tingkat tantangan dan kerumitan tersendiri. Jika pariwisata tidak dikemas dan dikelola dengan baik, bisa menjadi dua sisi mata pisau yang mampu memberikan dampak positif dan sekaligus dampak negatif.
Di sinilah latak peran pemerintah yang ditopang dengan dukungan seluruh stake holders; pemilik industri pariwisata, ulama, akademisi, masyarakat dan lain sebagainya untuk selalu memberikan filterisasi terhadap perkembangan dan pengembangan sektor pariwisata.
Maka tepatlah Visi Kota Makassar yang dibahterai, Ilham Arief Sirajuddin-Supomo Guntur; “Makassar menuju kota dunia dengan tetap berlandaskan kearifan lokal”. Akselerasi perkembangan sektor pariwisata bisa saja berkembang dari berbagai lini, namun jangan pernah melupakan warisan leluhur dan religiusitas dalam mengimbangi perkembangan tersebut. Modernisasi boleh saja, tapi modernisasi yang berbudaya, sehingga warga Makassar, dan Sulawesi Selatan pada umumnya tidak keghilangan karakter yang sesungguhnya. Karakter yang saya maksud, sipakatau, sipakalebbi, mali siparappe, rebba sipatokkong.
****
Sadar akan pentingnya sektor pariwisata dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, maka Kota Makassar berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan sektor ini. Pada 2011 mendatang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Makassar sebagai leading sector akan menggelar program Visit Makassar 2011. Program ini bukan lahir secara instan, tapi butuh proses yang begitu panjang demi mengembalikan citra kepariwisataan di Kota Makassar.
Visit Makassar 2011 mendatang adalah embrio dari Visit Losari yang setiap tahunnya menjadi kalender event pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar. Program ini lahir, bukan saja sebagai wujud apresiasi Pemerintah Kota Makassar untuk menopang program Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI Visit Indonesia setiap tahunnya, namun program ini adalah sebuah hasil refleksi dari berbagai pihak untuk mengembalikan kejayaan pariwisata di Provinsi Sulawesi Selatan, terkhusus di Kota Makassar yang pernah jaya pada era 1990-an sebelum Indonesia dilanda multi krisis.
Bukan hanya untuk skop Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Selatan, akan tetapi program Visit Makassar 2011 nantinya akan menjadi trigger pendorong utama untuk kemajuan dunia pariwisata di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Karena Kota Makassar bukan saja telah menjadi pintu gerbang untuk Kawasan Timur Indonesia, tapi telah menjadi living room bagi KTI. Ini berarti jika Visit Makassar 2011 nantinya berhasil dengan baik, maka insya Allah ini akan menjadi pendorong utama dalam membangkitkan kepariwisataan bukan saja di Sulawesi Selatan, tapi juga di Kawasan Timur Indonesia.
Jika pariwisata di Kota Makassar mampu menggeliat, maka yakin saja, sektor pariwisata lainnya di KTI, seperti di Manado, Ambon, Jayapura bisa merasakan dampaknya. Geliat pariwisata di Kota Makassar memang sudah menampakkan gejalanya, buktinya, data kunjungan wisatawan pada 2009 lalu jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 28.223 orang, jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada 2008 sebanyak 24.591 orang. Jumlah ini belum masuk kunjungan wisatawan domestik.
****
Atas semangat ini, dengan kerendahan hati, meminta kepada seluruh pihak terkait atau stake holder untuk mendukung dan ikut menyukseskan Visit Makassar 2011 mendatang. Atmosfer keamanan dan kenyamanan Kota Makassar harus tetap terjaga dan ini dibutuhkan keterlibatan dan peran aktif seluruh pihak; mahasiswa, LSM, tokoh masyarakat, akademisi, aparat keamanan dan lain sebagainya.
Kita wajib memberikan pembuktian terbalik kepada dunia luar bahwa yang telah memberikan justifikasi bahwa Kota Makassar adalah kota yang tidak aman, kota yang tidak nyaman untuk dikunjungi dan lain sebagainya. Sebaliknya, Kota Makassar adalah kota aman, kota nyaman, kota ramah dan kota tanpa anarkisme. Dan saya yakin kita semua bisa melakukan hal itu demi kesuksesan Visit Makassar 2011 dan sekaligus kesuksesan kita bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata. Think Different!
Semua pihak, termasuk media massa baik elektronik maupun cetak diharapkan mampu memberikan penjelasan dan suguhan berita kepada khalayak bahwa Kota Makassar adalah kota yang sangat kondusif untuk dikunjungi. Aksi demonstrasi yang kerap terjadi di Kota Makassar adalah sebuah dinamisasi sosial yang masih terkontrol dengan baik. Jika pun ada anarkisme terjadi, itu hanya selebar layar televisi (TV). Makassar masih tetap damai, tentram, nyaman untuk dikunjungi, bahkan lebih dari itu, untuk berinvestasi juga masih sangat kondusif.
***
Agenda yang akan disuguhkan pada Visit Makassar 2011 antara lain; Makassar bazaar, Makassar Seafood Paradise, Makassar culture and Nigth Festival, Underwater Photo Contest, lomba perahu rakyat, Phinisi Art Contest, dan lain sebagainya.
Secara general, dari gambaran kegiatan tersebut di atas Visit Makassar jauh lebih makro dibandingkan Visit Losari. Dan pastinya jauh lebih menarik. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Makassar/Sulawesi Selatan, ASITA dan lain sebagainya gencar terus mempromosikan event berskala internasional ini.
Sementara melakukan promosi, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam lingkup Pemkot Makassar yang terkait juga sedang melakukan pembenahan di berbagai tempat wisata unggulan, antara lain Pulau Samalona, kompleks makam raja-raja Tallo dan lain sebagainya secara bertahap.
Visit Makassar 2011, memiliki target pasar baik nusantara maupun mancanegara. Khusus segmen mancanegara, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membidik wisatawan dari Eropa seperti Prancis, Belanda, Jerman, Spanyol, Belgia. Untuk Asia, antara lain; Jepang, Malaysia, Singapura, China dan lain sebagainya.
Kesuksesan Visit Makassar 2011 bukan kesuksesan Pemrintah Kota Makassar, tapi kesuksesan seluruh warga Kota Makassar. Karena tujuan acara ini tak lain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kota Makassar.
Makanya, peran aktif seluruh lapisan masyarakat di Kota Makassar sangat dibutuhkan dalam menyukseskan acara lokal yang bersifat mengglobal ini. Agenda behavior harus tetap menjadi hal utama bagi masyarakat di Kota Makassar, dengan cara setiap individu harus mampu menerapkan sapta pesona dengan baik, yakni; bersih, indah, sejuk, aman, tertib, ramah dan kenangan.(*)
Tionghoa (China) merupakan contoh monumental bagi kedigdayaan pariwisata. Bila dirupiahkan, negara ini berhasil mengeruk penghasilan ratusan triliun rupiah per tahun dari sektor ini. Angka tersebut mendekati total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) negara kita, sementara di Indonesia sendiri, kita sibuk memompa migas (minyak dan gas) dan merusak lingkungan lewat penambangan serta pembabatan hutan untuk membiayai belanja negara. Sungguh memprihatinkan!
Padahal, pengelola kepariwisataan hanya mengeksploitasi keindahan alam suatu daerah atau keragaman budayanya, tanpa mengurangi apa pun yang disediakan oleh alam. Kekuatan pariwisata dalam menyedot devisa negara terletak dari kemampuan pengelola dalam mengemas dan memasarkan objek wisata kepada para wisataan.
Sektor pariwisata memang tak akan ada habisnya jika diperbincangkan. Selain berperan menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur, pariwisata juga mampu menjadi penopang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Betapa tidak, pariwisata mampu mendulang uang demi peningkatan kesejahteraan masyarakatnya sepanjang dikelola dengan baik.
Untuk mengelola sektor ini dibutuhkan kreativitas, dan intuisi dari berbagai stake holders, maklum, sektor ini memiliki tingkat tantangan dan kerumitan tersendiri. Jika pariwisata tidak dikemas dan dikelola dengan baik, bisa menjadi dua sisi mata pisau yang mampu memberikan dampak positif dan sekaligus dampak negatif.
Di sinilah latak peran pemerintah yang ditopang dengan dukungan seluruh stake holders; pemilik industri pariwisata, ulama, akademisi, masyarakat dan lain sebagainya untuk selalu memberikan filterisasi terhadap perkembangan dan pengembangan sektor pariwisata.
Maka tepatlah Visi Kota Makassar yang dibahterai, Ilham Arief Sirajuddin-Supomo Guntur; “Makassar menuju kota dunia dengan tetap berlandaskan kearifan lokal”. Akselerasi perkembangan sektor pariwisata bisa saja berkembang dari berbagai lini, namun jangan pernah melupakan warisan leluhur dan religiusitas dalam mengimbangi perkembangan tersebut. Modernisasi boleh saja, tapi modernisasi yang berbudaya, sehingga warga Makassar, dan Sulawesi Selatan pada umumnya tidak keghilangan karakter yang sesungguhnya. Karakter yang saya maksud, sipakatau, sipakalebbi, mali siparappe, rebba sipatokkong.
****
Sadar akan pentingnya sektor pariwisata dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, maka Kota Makassar berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan sektor ini. Pada 2011 mendatang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Makassar sebagai leading sector akan menggelar program Visit Makassar 2011. Program ini bukan lahir secara instan, tapi butuh proses yang begitu panjang demi mengembalikan citra kepariwisataan di Kota Makassar.
Visit Makassar 2011 mendatang adalah embrio dari Visit Losari yang setiap tahunnya menjadi kalender event pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar. Program ini lahir, bukan saja sebagai wujud apresiasi Pemerintah Kota Makassar untuk menopang program Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI Visit Indonesia setiap tahunnya, namun program ini adalah sebuah hasil refleksi dari berbagai pihak untuk mengembalikan kejayaan pariwisata di Provinsi Sulawesi Selatan, terkhusus di Kota Makassar yang pernah jaya pada era 1990-an sebelum Indonesia dilanda multi krisis.
Bukan hanya untuk skop Kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Selatan, akan tetapi program Visit Makassar 2011 nantinya akan menjadi trigger pendorong utama untuk kemajuan dunia pariwisata di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Karena Kota Makassar bukan saja telah menjadi pintu gerbang untuk Kawasan Timur Indonesia, tapi telah menjadi living room bagi KTI. Ini berarti jika Visit Makassar 2011 nantinya berhasil dengan baik, maka insya Allah ini akan menjadi pendorong utama dalam membangkitkan kepariwisataan bukan saja di Sulawesi Selatan, tapi juga di Kawasan Timur Indonesia.
Jika pariwisata di Kota Makassar mampu menggeliat, maka yakin saja, sektor pariwisata lainnya di KTI, seperti di Manado, Ambon, Jayapura bisa merasakan dampaknya. Geliat pariwisata di Kota Makassar memang sudah menampakkan gejalanya, buktinya, data kunjungan wisatawan pada 2009 lalu jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 28.223 orang, jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada 2008 sebanyak 24.591 orang. Jumlah ini belum masuk kunjungan wisatawan domestik.
****
Atas semangat ini, dengan kerendahan hati, meminta kepada seluruh pihak terkait atau stake holder untuk mendukung dan ikut menyukseskan Visit Makassar 2011 mendatang. Atmosfer keamanan dan kenyamanan Kota Makassar harus tetap terjaga dan ini dibutuhkan keterlibatan dan peran aktif seluruh pihak; mahasiswa, LSM, tokoh masyarakat, akademisi, aparat keamanan dan lain sebagainya.
Kita wajib memberikan pembuktian terbalik kepada dunia luar bahwa yang telah memberikan justifikasi bahwa Kota Makassar adalah kota yang tidak aman, kota yang tidak nyaman untuk dikunjungi dan lain sebagainya. Sebaliknya, Kota Makassar adalah kota aman, kota nyaman, kota ramah dan kota tanpa anarkisme. Dan saya yakin kita semua bisa melakukan hal itu demi kesuksesan Visit Makassar 2011 dan sekaligus kesuksesan kita bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata. Think Different!
Semua pihak, termasuk media massa baik elektronik maupun cetak diharapkan mampu memberikan penjelasan dan suguhan berita kepada khalayak bahwa Kota Makassar adalah kota yang sangat kondusif untuk dikunjungi. Aksi demonstrasi yang kerap terjadi di Kota Makassar adalah sebuah dinamisasi sosial yang masih terkontrol dengan baik. Jika pun ada anarkisme terjadi, itu hanya selebar layar televisi (TV). Makassar masih tetap damai, tentram, nyaman untuk dikunjungi, bahkan lebih dari itu, untuk berinvestasi juga masih sangat kondusif.
***
Agenda yang akan disuguhkan pada Visit Makassar 2011 antara lain; Makassar bazaar, Makassar Seafood Paradise, Makassar culture and Nigth Festival, Underwater Photo Contest, lomba perahu rakyat, Phinisi Art Contest, dan lain sebagainya.
Secara general, dari gambaran kegiatan tersebut di atas Visit Makassar jauh lebih makro dibandingkan Visit Losari. Dan pastinya jauh lebih menarik. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Makassar/Sulawesi Selatan, ASITA dan lain sebagainya gencar terus mempromosikan event berskala internasional ini.
Sementara melakukan promosi, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam lingkup Pemkot Makassar yang terkait juga sedang melakukan pembenahan di berbagai tempat wisata unggulan, antara lain Pulau Samalona, kompleks makam raja-raja Tallo dan lain sebagainya secara bertahap.
Visit Makassar 2011, memiliki target pasar baik nusantara maupun mancanegara. Khusus segmen mancanegara, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membidik wisatawan dari Eropa seperti Prancis, Belanda, Jerman, Spanyol, Belgia. Untuk Asia, antara lain; Jepang, Malaysia, Singapura, China dan lain sebagainya.
Kesuksesan Visit Makassar 2011 bukan kesuksesan Pemrintah Kota Makassar, tapi kesuksesan seluruh warga Kota Makassar. Karena tujuan acara ini tak lain untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kota Makassar.
Makanya, peran aktif seluruh lapisan masyarakat di Kota Makassar sangat dibutuhkan dalam menyukseskan acara lokal yang bersifat mengglobal ini. Agenda behavior harus tetap menjadi hal utama bagi masyarakat di Kota Makassar, dengan cara setiap individu harus mampu menerapkan sapta pesona dengan baik, yakni; bersih, indah, sejuk, aman, tertib, ramah dan kenangan.(*)
Langganan:
Postingan (Atom)